Apabila Anda menginginkan agar seseorang menyetujui sesuatu
hal, atau agar seseorang bersedia melakukan suatu perbuatan, aturan pertama
adalah dia harus benar-benar mengetahui apakah yang Anda katakan, dan
dia benar-benar mengetahui apa yang menjadi permintaan Anda. Seringkali sangat
menjengkelkan apabila harus menjelaskan satu masalah berulang-ulang. Tetapi dengan
menerapkan dua taktik ini Anda dapat memberikan penjelasan dengan mudah kepada
siapa saja.
Pertama, orang itu harus tahu konteks informasinya. Untuk menjelaskan
dengan mudah suatu masalah yang sulit dipahami, Anda perlu memberikan pandangan
dengan terlebih dahulu memberikan gambaran secara keseluruhan.
Jelaskan kepadanya sebuah ikhtisar sehingga dia memahami dan
mengingat sebuah kalimat karena Anda mengetahui maknanya dengan jelas. Tetapi sepuluh
kata yang dipilih secara acak seperti kelelawar, pergi, terbang, bagaimana,
untuk, pemula, tidak pernah, panas, sangat besar, dan ayam, ini sulit untuk diingat. Namun sebuah kalimat
yang mengandung makna yang sama-sama terdiri dari sepuluh kata sangatlah mudah
diingat. Empat anak laki-laki sedang membaca karya tulis di pojok ruangan. Anda
dapat mengulang kembali kata-kata ini dan mengingatnya dengan sangat mudah. Tetapi
berapa lamakah bagi Anda untuk menghapalkan kata-kata acak di atas? Sebuah kalimat
mudah dihapalkan karena Anda memahami urutan kata dan konteksnya dan bagaimana
antara satu kata dengan kata yang lainnya saling berhubungan.
Menjelaskan sebuah permasalahan secara rinci tanpa terlebih
dahulu berusaha memahamkan konsepnya dan garis besarnya kepada seseorang
bagaikan meletakkan sebuah puzzle tanpa terlebih dahulu mengetahui gambarnya. Orang-orang
yang tidak mempunyai pemahaman yang kuat terhadap suatu permaslahan biasanya
tidak mempunyai konsep tentang gambaran yang lebih lengkap.
Factor yang kedua dalam memberikan penjelasan kepada orang lain
adalah bahwa Anda perlu menerapkan hukum harapan. Sejumlah penelitian
menunjukkan bahwa harapan memainkan peranan besar dalam memberikan pemahaman. Penelitian
tersebut mencangkup temuan-temuan seperti, 1) gadis-gadis yang diberitahu bahwa
ujian matematika yang akan mereka kerjakan sangat sulit, ternyata kemudian
mereka tidak mampu mengerjakannya, 2) para pekerja yang diberitahu bahwa
pekerjaan yang akan dilakukan sangatlah sulit ternyata bekerja dengan kurang efisien dibandingkan dengan pekerja yang melakukan pekerjaan yang sama tetapi
mereka diberitahu bahwa pekerjaan tersebut sangat mudah, 3) orang-orang dewasa
yang diminta mengerjakan ujian yang sulit ternyata dapat mengerjakan dengan cepat ketika diberitahu bahwa ujian
yang akan mereka kerjakan itu adalah ujian untuk anak-anak sekolah.
Harapan kita sendiri dan harapan orang lain memainkan peran
penting dalam kemampuan mencerna informasi yang selanjutnya berpengaruh
terhadap prestasi kita. Apabila Anda menginginkan agar seseorang memahami
sesuatu, jelaskanlah konteks informasinya dan yakinkan kepadanya bahwa dia
akan mudah memahaminya karena permasalahan itu mudah untuk dipahami. Di samping
itu, dengan memberikan dorongan yang positif akan memunculkan antusiasmenya
untuk belajar dan berusaha memahami. Apabila Anda menerapkan pendekatan ini,
Anda dapat secara luar biasa meningkatkan kemampuan orang lain dalam memahami,
menggunakan, dan menangkap informasi.
ALHAMDULILLAH ...BERKAT YANG MAHA KUASA
BalasHapus