Selasa, 16 Oktober 2012

Jadikan siapa saja memahami penjelasan Anda

Dua rahasia besar tentang cara menjelaskan sesuatu yang sulit.


Apabila Anda menginginkan agar seseorang menyetujui sesuatu hal, atau agar seseorang bersedia melakukan suatu perbuatan, aturan pertama adalah dia harus benar-benar mengetahui apakah yang Anda katakan, dan dia benar-benar mengetahui apa yang menjadi permintaan Anda. Seringkali sangat menjengkelkan apabila harus menjelaskan satu masalah berulang-ulang. Tetapi dengan menerapkan dua taktik ini Anda dapat memberikan penjelasan dengan mudah kepada siapa saja.
Pertama, orang itu harus tahu konteks informasinya. Untuk menjelaskan dengan mudah suatu masalah yang sulit dipahami, Anda perlu memberikan pandangan dengan terlebih dahulu memberikan gambaran secara keseluruhan.
Jelaskan kepadanya sebuah ikhtisar sehingga dia memahami dan mengingat sebuah kalimat karena Anda mengetahui maknanya dengan jelas. Tetapi sepuluh kata yang dipilih secara acak seperti kelelawar, pergi, terbang, bagaimana, untuk, pemula, tidak pernah, panas, sangat besar, dan ayam,  ini sulit untuk diingat. Namun sebuah kalimat yang mengandung makna yang sama-sama terdiri dari sepuluh kata sangatlah mudah diingat. Empat anak laki-laki sedang membaca karya tulis di pojok ruangan. Anda dapat mengulang kembali kata-kata ini dan mengingatnya dengan sangat mudah. Tetapi berapa lamakah bagi Anda untuk menghapalkan kata-kata acak di atas? Sebuah kalimat mudah dihapalkan karena Anda memahami urutan kata dan konteksnya dan bagaimana antara satu kata dengan kata yang lainnya saling berhubungan.
Menjelaskan sebuah permasalahan secara rinci tanpa terlebih dahulu berusaha memahamkan konsepnya dan garis besarnya kepada seseorang bagaikan meletakkan sebuah puzzle tanpa terlebih dahulu mengetahui gambarnya. Orang-orang yang tidak mempunyai pemahaman yang kuat terhadap suatu permaslahan biasanya tidak mempunyai konsep tentang gambaran yang lebih lengkap.
Factor yang kedua dalam memberikan penjelasan kepada orang lain adalah bahwa Anda perlu menerapkan hukum harapan. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa harapan memainkan peranan besar dalam memberikan pemahaman. Penelitian tersebut mencangkup temuan-temuan seperti, 1) gadis-gadis yang diberitahu bahwa ujian matematika yang akan mereka kerjakan sangat sulit, ternyata kemudian mereka tidak mampu mengerjakannya, 2) para pekerja yang diberitahu bahwa pekerjaan yang akan dilakukan sangatlah sulit ternyata bekerja dengan kurang efisien dibandingkan dengan pekerja yang melakukan pekerjaan yang sama tetapi mereka diberitahu bahwa pekerjaan tersebut sangat mudah, 3) orang-orang dewasa yang diminta mengerjakan ujian yang sulit ternyata dapat mengerjakan  dengan cepat ketika diberitahu bahwa ujian yang akan mereka kerjakan itu adalah ujian untuk anak-anak sekolah.
Harapan kita sendiri dan harapan orang lain memainkan peran penting dalam kemampuan mencerna informasi yang selanjutnya berpengaruh terhadap prestasi kita. Apabila Anda menginginkan agar seseorang memahami sesuatu, jelaskanlah konteks informasinya dan yakinkan kepadanya bahwa dia akan mudah memahaminya karena permasalahan itu mudah untuk dipahami. Di samping itu, dengan memberikan dorongan yang positif akan memunculkan antusiasmenya untuk belajar dan berusaha memahami. Apabila Anda menerapkan pendekatan ini, Anda dapat secara luar biasa meningkatkan kemampuan orang lain dalam memahami, menggunakan, dan menangkap informasi.

1 komentar: