Minggu, 14 April 2013

Mukjizat Surat Al-Ikhlas




Mukjizat Surat Al-Ikhlas
Surat Al-Ikhlas adalah surat yang memiliki banyak keutamaan. Bagaikan sumber anugrah yang akan senantiasa menetes dari perbendaharaan langit. Keutamaan menjadi sumber semua keutamaan. Dimana dunia dan alam semesta tidak akan pernah dapat mencakupnya. Dunia adalah sebuah mangkuk yang sangat kecil. Sedangkan karunia Allah SWT tidak pernah berhenti mengaliri jiwa yang menrindukan-Nya.
Mereka yang melihat adanya sumber anugrah dan karunia Ilahiyah akan selalu berdiri di depan pintu rahmat. Mereka tidak akan pergi sebelum wadah-wadah mereka terisi penuh. Mereka akan terus berada di tempatnya, mengetuk pintu anugrah dan rahmat Allah SWT. Bagaimana mereka akan meninggalkan mata air yang terus mengalir, sementara seluruh bumi telah kering dan tandus? Hanya manusia yang tertipu fatamorgana dunia yang akan lari mengejar bayangan air dan meninggalkan sumber oasenya.
Sudah saatnya manusia semua manusia memperhatikan keutamaan yang akan datang dan mengamalkannya. Karena sesungguhnya harga dari sebuah keutamaan terletak dari pengalamannya. Tidak ada keutamaan bagi orang yang lalai dan meninggalkannya.
Adapun yang dikehendaki dengan keutamaan atau fadhilah sebenarnya adalah keutamaan pahala. Allah SWT telah melebihkan suatu bacaan pahala. Karena Allah telah mengutamakan umat atas umat-umat yang lain. Sehingga memberikan pahala bacaannya lebih banyak daripada yang telah diberikan kepada yang lainnya. Bukan berarti sebagian Qur’an lebih baik dari pada lainnya. Karena kandungan Al-Qur’an merupakan kebaikan seluruhnya bagi orang yang mengambil petunjuk dan pelajaran.
Selain itu, dengan melihat kandungan isi surat atau ayat tentu akan diketahui pula adanya keutamaan ini. Bahwa kandungan surat Al-Ikhlas yang menunjukkan wahdaniyah dan sifat-sifat Allah tentunya lebih utama dibandingkan dengan surat Al-Lahab yang menceritakan kecelakaan Abu Lahab.
Keutamaan yang dikehendaki adalah keutamaan maknanya yang luar biasa dan kandungannya yang banyak. Ini merupakan tambahan hujah (argumen) yang membenarkan adanya keutamaan surat ataupun ayat. Diantara ulama yang menyatakan adanya keutamaan adalah Imam Ishak bin Rohawaih dan ulama mutakallimin lainnya. Pendapat ini diperkuat oleh Abu Bakar bin Al-Arobi dan Ibnul Hishor. Ibnu Hishor memberikan beberapa hujah lain sebagai keterangan. “Sungguh aneh orang yang mempertentangkan ini semua dengan adanya banyak nash yang menyatakan adanya keutamaan”.
Surat Al-Ikhlas dianggap sebanding dengan sepertiga Al-Qur’an (akan dijelaskan secara tersendiri). Karena dalam Al-Ikhlas seluruhnya berisi tauhid. Sedangkan intinya Al-Qur’an berkisar pada tiga persoalan, yaitu: tauhid, hukum, dan nasehat. Maka Al-Ikhlas menyamai sepertiganya. Seperti halnya ayat kursi dijadikan ayat yan paling utama. Karena di dalamnya murni berisikan tauhid. Dalam dzikir pun demikian. Contohnya adalah dzikir paling utama (afdhol adz-dzikri) adalah laa ilaaha illallooh. Karena dalam dzikir tersebut mencakup seluruh ilmu tauhid.
Di zaman Rasululloh SAW, para sahabat, tabi’in dan ulama salaf, mukjizat dari keutamaan (fadhilah) yang terkandung dalam sebuah surat atau ayat-ayat Al-Qur’an sangat terjamin dan terbukti  secara nyata. Nampak nyata karena para pelaku atau pengamalnya merupakan orang-orang yang terjamin dan terbukti kualitas keimanan, ketakwaan dan keikhlasannya.
Fadhilah sebuah surat atau ayat Al-Qur’an  memang berhubungan erat dengan kualitas ilmu, keimanan, ketakwaan dan keikhlasan pengamalnya. Semakin tinggi kualitas ilmu, keimanan, ketakwaan dan keikhlasan seseorang, maka akan makin tampak nyata fadhilahnya. Sebagaimana para ulama salaf dan orang-orang terdahulu mengamalkannya. Tidak jarang di antara mereka yang Nampak karomahnya, sebagai hasil dari keistikomahan dalam mengamalkan surat atau ayat Al-Qur’an.
Fadhilah surat atau ayat Al-Qur’an dalam arti seperti ini telah menunjukkan kebenaran Al-Qur’an sebagai mukjizat dan karomah nyata (hissi). Sedangkan yan sebelumnya, yaitu keutamaan dalam pahala dan kandungan surat atau ayat, menekankan kebenaran Al-Qur’an sebagai mukjizat spirit( maknawi) dan kebenaran martabatnya.
Apapun aspek yang mukjizat tersebut, keutamaan atau fadhilah surat dan ayat merupakan sesuatu yang tidak dapat  diingkari kebenarannya. Karena semuanya bagian dari mukjizat Al-Qur’an secara keseluruhan.
Berikut adalah kumpulan hadis-hadis yang berkaitan dengan surat Al-Ikhlas:

  1.  Hadis ke-1 : AsbabunNuzul Nuzul dan Tafsir Al-Ikhlas
  2. Hadis ke-2 :Surat Teragung
  3. Hadis ke-3 :Sepertiga Al-Qur’an
  4. Hadis ke-4 : Sepertiga Al-Qur’an Tiap Malam
  5. Hadis ke-5 : Gedung-gedung di Surga
  6. Hadis Ke-6 : Keberkahan, Ampunan, Tempat di Surga
  7. Hadis ke-7 : Kemulian Sebuah Kaum
  8. Hadis ke-8 : 200 Kali Setiap Hari
  9. Hadis ke-9 : 100 Kali Sebelum Tidur
  10. Hadis ke-10 : Membaca dalam semua kondisi
  11. Hadis ke-11 : 10 Kali Setelah Maktubah

Selasa, 16 Oktober 2012

Jadikan siapa saja memahami penjelasan Anda

Dua rahasia besar tentang cara menjelaskan sesuatu yang sulit.


Apabila Anda menginginkan agar seseorang menyetujui sesuatu hal, atau agar seseorang bersedia melakukan suatu perbuatan, aturan pertama adalah dia harus benar-benar mengetahui apakah yang Anda katakan, dan dia benar-benar mengetahui apa yang menjadi permintaan Anda. Seringkali sangat menjengkelkan apabila harus menjelaskan satu masalah berulang-ulang. Tetapi dengan menerapkan dua taktik ini Anda dapat memberikan penjelasan dengan mudah kepada siapa saja.
Pertama, orang itu harus tahu konteks informasinya. Untuk menjelaskan dengan mudah suatu masalah yang sulit dipahami, Anda perlu memberikan pandangan dengan terlebih dahulu memberikan gambaran secara keseluruhan.
Jelaskan kepadanya sebuah ikhtisar sehingga dia memahami dan mengingat sebuah kalimat karena Anda mengetahui maknanya dengan jelas. Tetapi sepuluh kata yang dipilih secara acak seperti kelelawar, pergi, terbang, bagaimana, untuk, pemula, tidak pernah, panas, sangat besar, dan ayam,  ini sulit untuk diingat. Namun sebuah kalimat yang mengandung makna yang sama-sama terdiri dari sepuluh kata sangatlah mudah diingat. Empat anak laki-laki sedang membaca karya tulis di pojok ruangan. Anda dapat mengulang kembali kata-kata ini dan mengingatnya dengan sangat mudah. Tetapi berapa lamakah bagi Anda untuk menghapalkan kata-kata acak di atas? Sebuah kalimat mudah dihapalkan karena Anda memahami urutan kata dan konteksnya dan bagaimana antara satu kata dengan kata yang lainnya saling berhubungan.
Menjelaskan sebuah permasalahan secara rinci tanpa terlebih dahulu berusaha memahamkan konsepnya dan garis besarnya kepada seseorang bagaikan meletakkan sebuah puzzle tanpa terlebih dahulu mengetahui gambarnya. Orang-orang yang tidak mempunyai pemahaman yang kuat terhadap suatu permaslahan biasanya tidak mempunyai konsep tentang gambaran yang lebih lengkap.
Factor yang kedua dalam memberikan penjelasan kepada orang lain adalah bahwa Anda perlu menerapkan hukum harapan. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa harapan memainkan peranan besar dalam memberikan pemahaman. Penelitian tersebut mencangkup temuan-temuan seperti, 1) gadis-gadis yang diberitahu bahwa ujian matematika yang akan mereka kerjakan sangat sulit, ternyata kemudian mereka tidak mampu mengerjakannya, 2) para pekerja yang diberitahu bahwa pekerjaan yang akan dilakukan sangatlah sulit ternyata bekerja dengan kurang efisien dibandingkan dengan pekerja yang melakukan pekerjaan yang sama tetapi mereka diberitahu bahwa pekerjaan tersebut sangat mudah, 3) orang-orang dewasa yang diminta mengerjakan ujian yang sulit ternyata dapat mengerjakan  dengan cepat ketika diberitahu bahwa ujian yang akan mereka kerjakan itu adalah ujian untuk anak-anak sekolah.
Harapan kita sendiri dan harapan orang lain memainkan peran penting dalam kemampuan mencerna informasi yang selanjutnya berpengaruh terhadap prestasi kita. Apabila Anda menginginkan agar seseorang memahami sesuatu, jelaskanlah konteks informasinya dan yakinkan kepadanya bahwa dia akan mudah memahaminya karena permasalahan itu mudah untuk dipahami. Di samping itu, dengan memberikan dorongan yang positif akan memunculkan antusiasmenya untuk belajar dan berusaha memahami. Apabila Anda menerapkan pendekatan ini, Anda dapat secara luar biasa meningkatkan kemampuan orang lain dalam memahami, menggunakan, dan menangkap informasi.